Cerita Nostalgia Anak Palopo


Aku dilahirkan dalam keluarga sederhana pada bulan Juni 1975 disuatu desa yang bernama Salobulo. Walau sederhana namun aku dibesarkan dalam keluarga yang religi,humoris dan demokratis.

Bermain "Sunju'","enggo",lompat tali,kelereng,mencari kerang di sela-sela pohon bakau adalah salah satu dari sekian banyak permainanku dimasa kecil,permainan yang sudah teramat langka yg seakan hilang ditelan oleh PS dan Games.

Ah..suatu masa yang paling indah yang pernah ada dalam kehidupanku. Oleh karena kehidupanku yang serba sederhana,aku membantu orang tuaku dgn berjualan koran setiap aku pulang sekolah, pekerjaan itu kulakukan sejak kelas 5 SD sampai dengan tamat SMP.

Aku ingat gajiku waktu itu sebesar Rp. 5.000,- per bulan. Alhamdulillah uang itu bisa aku pakai utk membiayai sekolahku. Sewaktu SMA,ada niat dalam hatiku untuk berhenti sekolah,walau aku tahu aku bukanlah anak yang tergolong ber IQ rendah. Yah...aku iba melihat kondisi keuangan orang tuaku. Segala upaya aku lakukan agar aku dikeluarkan dari sekolah.

Jadilah aku seorang siswa SMAN 2 yg nakal.Tpi dgn keteguhan hati kedua orang tuaku yg terus menasehati aku,akhirnya aku berhasil tamat dgn hasil yg memuaskan.Hal inilah yang aku sadari sekarang,apa jadinya aku seandainya aku tidak bersekolah ?

Pada tahun 2004, aku mendapat perintah dari Komandanku untuk mengikuti latihan terjun payung bersama Tentara Brunai Darussalam, diantara sekian banyak kawan-kawanku,akulah satu-satunya anak yang berdarah Palopo asli.(salah satu tugas dri sekian banyak tugas yg pernah aku jalani) Jujur agak nerfous juga sih..

Tapi aku teringat akan cerita orang tuaku tentang keberanian raja-raja Luwu,Sawerigading,Andi Jemma dll.Aku berkata pada diriku "aku anak Luwu,Raja-rajaku adlh orang-orang pemberani" Dengan mengucap Basmallah,akhirnya aku bisa menjalankan tugas tersebut dgn hasil yang memuaskan. Catatan yang bisa dipetik dari cerita diatas,khususnya untuk adik-adikku para pemuda dan pelajar adalah :

1. Tuntutlah ilmu setinggi-tingginya, jangan pernah menyerah dan putus asa,apa jadinya masa depan tanpa ilmu.

2. Kesederhanaan bukan halangan untuk kita meraih cita-cita, asal kita mau berusaha,bekerja keras dan tak lupa do'a, Insya Allah Tuhan akan memberikan jalan.

3. Kembangkan terus potensi diri, angkat dan jagalah nama baik Palopo, tanah kita yang tercinta,dimanapun kita berada.

4. Janganlah menjadi seorang pemuda yang pengecut !

Ingat..Raja-raja kita adalah raja-raja yang pemberani & pantang menyerah. Kata-kata bijak " JANGAN TANYAKAN APA YANG TELAH KOTA PALOPO BERIKAN KEPADAMU, TAPI TANYAKAN PADA DIRIMU APA YANG TELAH KAMU BERIKAN PADA PALOPO".

Sekian dan terimakasih.

Penulis : Al Isman Sersan Mayor Saat ini bertugas di Ajudan Jenderal Divisi Infanteri 1 Kostrad Cilodong Depok Jabar.

Dikutip dari situs : http://palopokota.go.id

Selengkapnya Boss..